Assalamualikum teman-teman. Kali ini
yuk kita mengenal Sa’ad bin Abi Waqash. Sa’ad ialah seorang sahabat Rasulullah SAW yang dijamin akan masuk syurga. Dia memeluk
islam di umur yang sangat muda yaitu 17 tahun. Suatu hari, Abu Bakar As-shidiq
mengajak Sa’ad untuk bertemu Nabi Muhammad SAW di sebuah perbukitan Mekkah.
Pertemuan itu sangat menyenangkan untuk Sa’ad. Dia pun menerima pesan dari Nabi
Muhammad SAW dengan senang hati. Sejak saat itu, Sa’ad menjadi salah satu
sahabat Rasulullah SAW yang pertama masuk islam dalam masa sebelum Hijrah.
Secara garis keturunan, Sa’ad ada
kaitannya dengan Aminah binti Wahhab, yaitu ibunda Nabi Muhammad SAW, berasal
dari suku yang sama yaitu dari Bani Zuhrah. Sebab itu, Sa’ad sering dipanggil
Sa‘ad Zuhrah atau Sa’ad dari Zuhrah. Suatu saat
dia pernah disambut oleh Rasulullah SAW dengan gembira. Rasulullah
sangat bangga kepada Sa’ad. Beliau berkata, “ Ini dia pamanku….! Siapa yang
punya paman seperti pamanku?” Kakek Sa’ad
ialah Uhaib, putra dari manaf yang menjadi paman ibunda Rasulullah SAW.
Sa'ad merupakan teladan yang istiqamah dalam iman serta hidayah.
Betapa mahalnya hidayah itu bahkan harus dipertahankan dengan susah payah. Inilah
kisah ibunda Sa'ad yang susah makan berhari-hari demi menentang keinginan
anaknya masuk islam.
Semakin hari kondisi ibu Sa'ad semakin parah dan lemas. Dalam
ujian keimanan yang berat itu, keimanan Sa’ad harus sangat kokoh tertanam dan
keluarlah kalimat yang sangat abadi itu. "Demi Allah, ketahuilah wahai
ibundaku, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu nyawa itu keluar satu
per satu, maka tidak lah anakmu ini akan meninggalkan agama ini (Islam) walau
ditebus dengan apa pun."
Hati ibundanya itu pun merasakan luluh. Tak lama kemudian,
turunlah ayat Al-quran terkait kisah Sa'ad ini, surah Luqman ayat ke-15.
Artinya, "Dan
seandainya kedua orang tua memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah), padahal
itu tidak sesuai dengan pendapatmu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya."
Comments
Post a Comment