Halimah Diberkati
Assalamu’alaikum. Suatu hari udara terasa panas diperkirakan
suhunya mencapai 50 derajat celcius. Pada waktu itu musim kemarau yang sangat
panjang melanda negeri Arab. Keadaan ini hingga membuat tubuhku berpeluh banyak
seolah matahari memanggangku. Aku adalah unta yang kurus karena jarang diberi
makan oleh majikanku. Sebenarnya bukan karena majikanku pelit tetapi karena dia
seorang yang miskin. Memberi makan keluarganya saja tidak mampu apalagi
memberiku makan. Majikanku bernama Halimah As Sa’diyah. Dia perempuan yang
sangat baik. Waktu itu aku, Halimah dan suaminya pergi ke kota Arab bersama
sahabat-sahabat. Mereka hendak mencari orang kaya yang memiliki bayi. Ya,
Halimah dan sahabat-sahabatnya berprofesi sebagai ibu susuan. Biasanya jika
mereka sudah mendapat bayi maka mereka akan membawa bayi itu untuk diasuh
selama dua tahun di kampungnya. Orang kaya rela membayar mahal pada mereka
untuk mengasuh bayinya karena di kampung udaranya segar dan bersih sehingga
sangat cocok untuk bayi.
![]() |
Halimah sedih karena dia belum mendapat bayi. Ada seorang
ibu yang tiba-tiba menawarkannya. Nama bayi itu adalah Muhammad. Tetapi Ibunya
Muhammad tidak sanggup membayarnya karena juga orang miskin. Halimah berkata
kepada suaminya “wahai suamiku bagaimana kalau kita asuh Muhammad?”, lalu
suaminya menjawab: “tidak apa-apa istriku, bayi ini adalah anak yatim
insyaallah akan membawa berkah untuk kita”. Akhirnya Halimah dan suaminya
membawa bayi Muhammad pulang ke kampung walaupun tidak dibayar. Alhamdulillah
Muhammad telah memberi berkah kepada keluarga Halimah. Tiba-tiba susu Halimah
menjadi banyak sehingga Muhammad minum sampai kenyang begitupula aku bisa
menghasilkan banyak susu sehingga Halimah bisa menjualnya dan mendapatkan uang.
Suaminya berkata: “benarkan kataku, bayi ini terbukti membawa berkah untuk
kita”, kemudian Halimah mengangguk seraya berkata: “Alhamdulillah benar
suamiku, sekarang kita tidak lagi kesusahan”. Akhir cerita, Muhammad diangkat
oleh Allah SWT sebagai nabi terakhir umat Islam. Dialah Rasulullah SAW.
Comments
Post a Comment